Tahukah kalian bahwa semua angsa di inggris adalah properti dari ratu Inggris (Ratu Elizabeth II) ?. Ya namanya properti ratu pastinya sama halnya dengan berlian ratu, jika ada yang mengganggu mereka, memindahkan, mengambil bahkan membunuh angsa-angsa tersebut merupakan sebuah pelanggaran berat dengan sanksi hukuman penjara....dan ini sudah menjadi suatu kebiasaan bersejarah sejak abad ke-12.
Annual Swan Upping Census
Istana Buckingham mengumumkan bahwa Swan Upping, yaitu tradisi tahunan
penghitungan angsa ini sudah dimulai sejak abad 12 dan dilakukan
oleh para petugas kerajaan Swan Marker yang biasanya tiap tahunnya dimulai pada tanggal 20 Juli
sampai 24 Juli.
Kalau di negara Indonesia perhitungan atau sensus hanya dilakukan untuk penduduk,di Inggris, tak hanya penduduk yang disensus secara berkala untuk mendapatkan data akurat, tapi juga angsa. Bahkan tak jarang Ratu Inggris Elizabeth II ikut turun langsung untuk menyaksikan pendataan para angsa. Sang ratu selalu nampak senang ketika anak angsanya didata.
Di negara kita saja penduduk yang sudah beranak pinak pun bisa tak terdata. Juga banyak yang datanya ganda.hehehe
Tradisi ini akan membuat petugas Penanda Angsa (Swan Marker), David
Barber, mendayung di perahu tradisional skiff selama lima hari di Sungai
Thames, bersama dengan Professor Christopher Perrins, dengan
menggunakan seragam merah tradisional dan akan menhitung, menimbang dan
mengukur angsa baik dewasa maupun anak-anak. ...wah...penting banget yak....
Mungkin tindakan ini agak eksentrik, tapi dirasa sangat penting bagi
Ratu. Menurut tradisi, para anggota kerajaan Inggris dianggap memiliki
semua angsa yang tidak ditandai di semua perairan terbuka. Tapi sekarang
ini "fortunately" Ratu Elizabeth hanya melakukan hal ini terhadap para angsa di sungai
Thames dan sekitarnya. :-)
Di Zaman abad pertengahan,
petugsa Penanda Angsa dan Pengasuh Angsa lebih banyak bertugas untuk
mengetahui berapa banyak angsa yang menderita karena serangan anjing
atau mata kail yang dibuang sembarangan.
Menurut cerita juga pernah ada kejadian seorang laki-laki yang kelaparan, membunuh angsa milik Ratu Inggris untuk berbuka puasa, dan sebagai akibatnya dia dijatuhi hukuman penjara dua bulan oleh pengadilan di Inggris. Shamsu Miah (52) membunuh angsa putih besar di kolam untuk bersampan di resor tepi pantai Welsh utara, Llandudno pada hari kedua puasa.
Ada lagi cerita seorang koki yang memotong angsa, kalau di Indonesia tentu hal itu biasa saja. Namun, tidak bagi seorang koki yang memotong seekor angsa liar di Bedford, Inggris. Karena persoalannya, menurut undang-undang, angsa liar adalah milik Ratu Inggris. Dan cerita berikutnya, bisa ditebak. koki tersebut ditangkap polisi dan didakwa dengan tuduhan mencuri dan memotong angsa milik Ratu.
Bahkan ketika para pedayung di Inggris sepertinya sudah sangat kesal atas gangguan angsa yang sangat agresif. Para pedayung Cambridge ini meminta izin kepada Ratu Inggris untuk memberikan sanksi yang tegas kepada angsa agresif bernama Asbo.
Yah namanya juga properti ratu, cuma mindahin seekor angsa "doank" izinya harus bertele-tele....... :-)
Angsa bertemperamen buruk ini menurut kabar selalu menyerang para pedayung yang mendekati wilayah kekuasannya di Sungai Cam. Sungai tersebut memang tempat berlatih para pedayung. Namun, akibat ulah si properti ratu Inggris ini puluhan para pedayung kerap memar dan terluka. Akhirnya para pedayung itu meminta izin kepada sang Ratu untuk memindahkan angsa itu dari sungai, sebelum ada yang terluka lebih serius lagi. Badan Konservasi pun saat ini tengah membahas apakah angsa itu akan dipindahkan atau tidak. Deputi Manager Konservasi Jonathan Wakefield mengatakan, Ratu Inggris memiliki pejabat yang bertanggung jawab terhadap angsa itu. Oleh karena itu seseorang tidak dapat dengan mudah untuk memindahkan hewan itu.
hmm......urusan angsa bisa seribet ini ya.... tapi yang namanya tiap daerah pasti punya tradisi unik masing-masing. Coba kalau gk ada yang unik kayak gini,,,,,wah,,,,,saya gak ada bahan posting,,,,hehehehehe,,,,
source : http://autos.okezone.com
http://www.radarbuton.com
No comments:
Post a Comment